Warna, Hangat atau Dingin?
Warna merupakan bagian penting dari dunia fashion. Warna adalah elemen utama desain yang paling mudah tertangkap mata manusia. Bahkan pertama kali seseorang tertarik pada sesuatu itu seringkali karena warna.
Pada umumnya, orang-orang mengetahui bahwa warna dibagi dalam 2 bagian besar, yaitu: warna hangat dan warna dingin.
Untuk mengukur kepantasan warna dengan seseorang, bisa dilihat dari warna kulit yang dikelompokkan juga dalam tone kulit hangat dan dingin. Jadi yang mendasari pembagian hangat dan dingin ini adalah tone atau nada warnanya.
Warna hangat itu antara merah sampai kuning, termasuk gradasinya semisal oranye, bahkan kuning kehijauan (lemon).
Ingat pada fenomena alam seperti sunrise, sunset, musim gugur, seputar unsur api, itulah warna-warna hangat.
Penggunaan warna hangat biasanya untuk membangkitkan passion, semangat, happiness dan energetic.
Sedangkan warna dingin terdiri dari warna hijau, biru, ungu dan warna turunannya yang dicampur putih, abu dan hitam. Warna ini memberi efek tenang, relaks dan mengesankan profesionalitas.
Dalam prakteknya, terutama kaum wanita, untuk melihat warna yang cocok dengan kulit, harus mengetahui dulu kecenderungan warna kulitnya, apakah ke hangat atau dingin?
Golongan warna kulit dingin mengarah pada putih pucat, gelap keabuan. Untuk golongan warna kulit hangat biasanya putih pinkish, kuning langsat dan gelap kecoklatan.
Nah, sudah bisa ditebak kan kecenderungan kulit orang Indonesia? Benar, umumnya masuk ke dalam golongan hangat.
Leave a comment
This site is protected by hCaptcha and the hCaptcha Privacy Policy and Terms of Service apply.